Widget HTML #1

Pengertian Proposal Usaha dan Bagian-Bagian dari Proposal Usaha (Proposal Bisnis Plan)

Banyak orang memiliki ide bisnis atau ide untuk usaha tertentu, namun untuk menerapkan atau implementasi usaha tersebut sering kali terkendala dengan modal. Bagi kalian yang punya ide bisnis dan ingin membuka suatu usaha namun terkendala dengan modal, maka kalian dapat menempuh salah satu cara yaitu dengan membuat proposal usaha atau proposal bisnis plan untuk ditawarkan kepada investor atau penyandang modal, pihak bank dan lembaga keuangan. 


Pengertian Proposal Usaha

Proposal usaha adalah  media umum tertulis dan sistematis yang dibuat oleh wirausahawan kepada orang lain atau calon investor mengenai usaha baru atau yang sudah berjalan. 

Dalam membuat proposal usaha umumnya menyertakan data dan informasi seperti nama usaha, model bisnis, produk dan lain sebagainya.

Sedangkan Rencana Usaha atau Bisnis Plan bisa diartikan sebagai rincian informasi yang berisi tahapan dalam membangun sebuah usaha/bisnis mulai dari nol sampai kurang lebih selama lima tahun kedepan.

Banyak sekali keuntungan yang kalian peroleh jika kalian mampu membuat proposal usaha. Keuntungan yang diperoleh jika kalian mampu menyusun proposal usaha atau proposal bisnis plan ini adalah:

  • Investor atau bank dapat memahami dengan baik usulan usaha yang ditawarkan.
  • Investor atau bank dapat memberikan penyertaan modal atau pinjaman yang diperlukan.
  • Memperoleh kesempatan mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar.
  • Mendapatkan calon relasi usaha yang lebih luas.

Komponen Isi Proposal Usaha (Proposal Bisnis Plan)

Beberapa hal yang penting untuk kalian ketahui dalam menyusun proposal usaha ini adalah sistematika dan susunan dari proposal usaha kalian. Berikut adalah beberapa komponen dan susunannya dari suatu proposal usaha pada umumnya:

  1. Judul Proposal Usaha
  2. Ringkasan Proposal Usaha
  3. Analisis Permintaan-Penawaran dan Persaingan Usaha
  4. Aspek Produksi
  5. Rencana Pemasaran
  6. Rencana Keuangan
  7. Lampiran
Selanjutnya dari 7 poin di atas, akan kita uraikan satu per satu di bawah ini:

1. Judul Proposal Usaha

Judul Proposal Usaha ini pada dasarnya berisi nama usaha, alamat dan juga disertai gambar seperti logo atau gambar lain. Usahakan untuk membuat cover proposal semenarik mungkin. Yaitu dengan template, gambar dan font yang proporsional. Semakin bagus cover maka akan semakin memperlihatkan bahwa Anda/kelompok usaha Anda serius menekuni usaha ini.

2. Ringkasan Proposal Usaha

Pada dasarnya merupakan ringkasan gambaran proposal usaha. Biasanya investor atau bahkan pihak bank sebelum membaca secara lengkap mengenai proposal usaha yang ditawarkan, pertama ingin mengetahui lebih dahulu dengan cepat mengenai prospek usaha. Jika mereka tertarik maka akan membaca secara lengkap proposal usaha yang kita ajukan. Namun bila tidak tertarik, pada umumnya calon investor atau bank kemungkinan besar akan menolak usulan usaha tersebut.

3. Analisis Permintaan-Penawaran dan Persaingan Usaha

Kelangsungan suatu kegiatan usaha bergantung kepada adanya kebutuhan atau permintaan atas barang dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen atau permintaan diperlukan survei atau observasi (pengamatan). Survey dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan informasi di lapangan yang berhubungan dengan bidang usaha yang akan dijalankan, sehingga ditemukan hal-hal yang memungkinkan tumbuh berkembangnya kegiatan ekonomi baru.

Berikut contoh pengumpulan data untuk membuka suatu jenis usaha di suatu lingkungan perumahan tertentu.
  • Jumlah KK 500
  • Pendapat rata-rata per bulan per KK Rp 1.000.000,00
  • Prosentase biaya hidup dibandingkan pendapatan adalah 80% atau Rp 800.000,00
  • Rata-rata biaya hidup utama (beras, lauk-pauk, sandang dan lain lain) adalah 60% dari total biaya hidup 0.6 x Rp 800.000,00 = Rp 480.000,00
  • Pendapatan yang dibelanjakan di lingkungan sendiri adalah 25% dari biaya hidup utama atau 25% x Rp 480.000,00 = Rp 120.000,00
Data itu menghasilkan kemungkinan belanja di lingkungan sendiri, misalnya 40% kepada pedagang keliling (lauk pauk) dan sisanya 60% ke toko kebutuhan hidup sehari-hari atau sebesar 0,6 x Rp 120.000,00 = Rp 72.000,00 karena itu, potensi permintaan kebutuhan hidup utama sehari-hari yang dapat dipenuhi melalui belanja toko adalah Rp 72.000.00. Per KK per bulan. 

Selain itu perlu pula pengamatan atas kedua toko yang ada di kawasan tersebut dengan mengetahui besarnya nilai dagangan kemampuan jual serta karakter pembeli (misalnya barang yang laku dan yang kurang laku). Jika hasilnya menunjukkan hanya sebagian kecil potensi permintaan yang telah digarap atau kita yakin bahwa kita dapat bersaing dengan toko yang sudah ada, maka masih terdapat peluang membuka usaha baru yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari.

4. Aspek Produksi

Apabila dalam usulan usaha terdapat kegiatan memproduksi suatu jenis barang maka dalam proposal tersebut sebaiknya dijelaskan mengenai teknologi yang diterapkan mesin dan peralatan serta spesifikasi harga. Juga sebaiknya dijelaskan proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi, kapasitas produksi yang direncanakan rencana produksi dan karyawan yang dibutuhkan.

Penting juga dijelaskan mengenai bahan baku dan bahan pembantu untuk memproduksi barang tersebut. Penjelasan tersebut dapat mengacu kepada :
  • Sumber dan ketersediaan bahan baku dan bahan penolong.
  • Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu.
Volume bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan sesuai dengan rencana produksi. Sistem pembelian bahan baku apakah tunai atau kredit. Hal yang perlu diterangkan adalah lokasi usaha bisa dengan cara membuat gambar peta lokasi usaha secara kasar, termasuk status kepemilikannya.

5. Rencana Pemasaran

Apabila ingin membuat rencana pemasaran maka hal terpenting yang harus dijelaskan minimal mencakup 4 aspek meliputi produk yang akan dibuat atau dijual, harga berapa produk tersebut akan dijual, promosi yang akan dilakukan dan di mana serta ke mana produk tersebut akan dipasarkan atau sering disebut dengan istilah saluran distribusi. Rencana pemasaran dalam jargon pemasaran dikenal sebagai Marketing Mix (Bauran Pemasaran) yang terdiri dari 4 P: Product, Price. Promotion dan Place.

6. Rencana Keuangan

Proyeksi atau rencana keuangan umumnya dibuat dalam jangka waktu 5 tahun dengan periode tahunan atau minimal setahun dengan periode bulanan. Jadi misalkan proyeksi keuangan 5 tahun maka sebaiknya dibuat proyeksi keuangan tahun ke 1 sampai dengan tahun ke 5. Apabila proyeksi keuangan cuma setahun maka dibuat proyeksi bulanan yaitu dari bulan Januari sampai Desember.

7. Lampiran

Informasi tambahan lain yang mendukung dan penting, dapat disertakan dalam lampiran proposal usaha seperti :
  • Struktur Organisasi dan manajemen.
  • Jaminan, khususnya bila kita ingin meminjam dari bank tentunya diperlukan jaminan, sehingga apabila kita memiliki asset yang dapat dijaminkan maka dapat dicantumkan wujud jaminannya seperti tanah dan bangunan mesin serta jaminan lain.
  • Gambar-gambar atau foto-foto pendukung.
  • Jika ada fotokopi dokumen-dokumen resmi perusahaan seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta Pendirian, namun jika proposal ini untuk pengajuan ke bank dalam rangka kompetisi untuk usulan usaha baru tentu ini bisa diabaikan dulu.
  • Hal lain yang perlu ditambahkan
----------------------------------
Referensi :
  • Daryanto (2012) Membuat Proposal Bisnis. Yogyakarta: Gava Media

Akhirnya demikian dulu sharing kali ini, mudah-mudahan ada manfaatnya. Selamat membuat proposal usaha dan semoga berhasil menjadi wirausahaan yang tangguh dan sukses! Aamiin...

Hari Aspriyono
Hari Aspriyono Biasa saja.... Tidak ada yang Istimewa...

1 komentar untuk "Pengertian Proposal Usaha dan Bagian-Bagian dari Proposal Usaha (Proposal Bisnis Plan)"

Comment Author Avatar
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Support blog ini melalui saweria.co